"Kondisi ini mulai terjadi sekitar dua minggu lalu," ujarnya. Diharapkan setelah Lebaran nanti kondisinya mulai stabil kembali, dengan beredarnya produk-produk baru untuk segmen yang sama.
Produk-produk yang sudah mulai slow di pasaran seperti Nokia 2880, menurut Arinto ada beberapa outlet yang sudah tidak punya yang baru, namun ada pula yang masih punya yang baru. "Permintaan handset di bawah Rp1 juta tidak akan surut bahkan trennya semakin meningkat," jelasnya.
Hal yang tidak bisa dikontrol oleh distributor dikatakan oleh Arinto mengenai pembelian agen-agen dalam jumlah besar. "Kalau penjualan ke enduser outlet paling hanya mengambil stok 5-10 unit, tapi kalau sudha agen bisa memborong banyak," terangnya.
Akibatnya akan ada permainan harga saat produk sudah tidak banyak lagi dipasaran. "Yang punya tinggal beberapa agen saja, jadi mereka menggunakan kesempatan untuk mengambil untung," paparnya.
Arinto menyebutkan profit yang bisa diambil mencapai Rp75 ribu per unit. Sementara untuk produk Handset Cdma low end normalnya hanya mengambil untung sekitar Rp25 ribu saja. "Kalau bisa mencapai lebih dari itu berarti sudah tinggi," ungkapnya. Namun ditegaskan olehnya semua ini memang lebih banyak diserahkan pada mekanisme pasar.
tertarik dengan artikel Handphone Price?
0 comments:
Post a Comment