Pejabat AS begitu terpedaya dengan Montgomery, hingga Bush memutuskan sebuah pesawat jet yang terbang dari London, Inggris, harus kembali melalui Atlantik. Mereka yakin pesawat itu telah dibajak, pada 2003 lalu.
Informasi dari Montgomery ternyata keliru, begitu juga informasi lain darinya. Montgomery mendapat kontrak, setelah berhasil meyakinkan CIA dan Angkatan Udara AS bahwa perangkat lunaknya bisa memecah pesan-pesan rahasia teroris.
Dia juga sesumbar perangkat lunak tersebut dapat mengungkap rencana teroris yang disandikan dalam siaran televisi Al Jazeera.
Kebohongan lainnya bahwa perangkat lunak buatannya dapat mengenali foto-foto teroris yang diambil dari pesawat mata-mata dan mampu mendeteksi kapal selam musuh.
Pembongkar "aksi tipu" Montgomery tersebut adalah pemerintah Prancis ,yang sangat marah ketika disebut ada masalah dalam keamanan penerbangan mereka, lalu menyelidiki teknologi buatan Montgomery yang ternyata bohong.
0 comments:
Post a Comment